Saturday, September 23, 2017

Kepariwisataan 2 Tugas 1

Hello, guys

Today I'm going to tell you about what's the different of HOLIDAYS and TRAVELS. Although they're mean free from work or school or college or so on, they have a different meanings and definitions. Let me explain the difference between holidays and travels.


  • Purpose

Travel is for visiting places that are rarely visited by adventurers or people. Sometime, it has a function to look for some new experiences for travelers. Meanwhile, Holiday is purely for fun and usually visit places that are already common or ready according to schedule.

  • Accommodation
Travel it does not matter what transport model is used whether it is business or economic class including its lodging while Holiday is all planned and arranged, also preparation of transportation and lodging.
  • Budget
Travel doesn't need so much money to spend compare with Holiday that needs so much money to spend. And for souvenir, travel musn't need buy some merchandise as souvenir. In the meantime, Holiday must buy some souvenirs as much as possible.


In this section, I will tell you about my travel and my holiday. Probably different places, but this is my experiences that I can share to you.

Travel

Trip to Sunda Kelapa Harbor
Personally, this place is nice. We all know that Sunda Kelapa Harbor has a lot of histories such as Dutch colonial ( How VOC formed ), Islamic commerce ( How Islam came to Indonesia ), etc. Also this is suitable for taking pictures with friends or girlfriend or boyfriend.

Recommend: This place is never empty of visitors even stranger comes to Sunda Kelapa to look for some new experiences at there.

+ The place is great, there are a lot of big boats, people are friendly, and cheap price to enter and eat at the harbor.
- The place is quite filthy, especially for sea, dark and dirty. Alongside with the air, pollution and too many smoke that can make cough and dizzy.

My Travel photos :





Holiday

Holiday at Dataran Tinggi Dieng

Holiday in the plateu will be unforgettable experiences for you. Because, we can explore everything in plateu such as hiking, gardening or picking potatoes, riding motor cross, etc. But that's not all, you can also see the sunrise comes up in the morning and see some hills, lakes, and residents from up there.

Recommend: Dataran Tinggi Dieng is suitable for those who interesting to get close to the nature and see how grateful of god is. Also take some pictures many times as you can for your memories.

+ This place is nice, has everything. People are friendly and the price is affordable
- prepare your jacket and warm suit. It's quite cold at Dieng, especially at night

My Holiday photos :



Wednesday, June 14, 2017

Tugas 4 Karakteristik Kewirausahaan

A. SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA
1) Sikap wirausahawan
a. Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
b. Mampu bekerja tekun,teliti dan produktif
c. Mampu berkarya berdasarkan etika bisnis yang sehat
d. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
e. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang sistematis dan berani mengambil risiko.

2) Perilaku wirausahawan
a. Memiliki rasa percaya diri
b. Berorientasi pada tugas dan hasil
c. Pengambil risiko
d. Kepemimpinan
e. Keorisinilan
f. Berorientasi pada masa depan


B. Karakteristik Kewirausahaan


1. Memiliki Rasa Percaya Diri

Memiliki Kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain.

2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil

Maksudnya adalah Seorang wirausaha harus mempunyai sikap tanggung jawab pada tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia juga harus bertanggung jawab pada hasil dari tugas yang dibebankannya.

3. Berani Menanggung Resiko

Berani menanggung resiko berhubungan dengan sikap keinginan untuk bertanggung jawab. Para wirausahawan siap menanggung resiko atas segala tindakan yang diambilnya. Dalam bertindak, wirausahawan akan memikirkan tindakannya secara matang, sehingga risiko yang akan muncul akibat tindakannya dapat diperkirakan.

4. Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk memimpin anak-anak buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak bisa memimpin, baik memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain.

5. Keorisinalan

Sifat Orisinal tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Orisinal berarti tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinal, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.

6. Berorientasi ke Masa Depan

Seseorang wirausaha harus- lah mempunyai visi ke depan apa yang hendak ia lakukan? Apa yang ingin dicapai? Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu, seorang wira- usaha akan menyusun perencanaan (planning) dan strategi yang matang agar jelas langkah- langkah yang akan dilaksanakan.

 7. Jujur dan Tekun

Untuk menjadi seorang wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur dan tekun. Jujur terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan pegawai-pegawainya. Tekun dalam mencari ide-ide baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam merintis usahanya yang baru akan mulai berkembang.

8. Memiliki Kreativitas Tinggi

Kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada. Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi setiap hari.

9. Selalu Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan, Etos Kerja dan Tanggung Jawab

Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang digelutinya. Dalam menjalankan usahanya tersebut, seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang menggebu-gebu dan memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan usahanya. Ia tidak pernah setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, selalu bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada. Tanpa usaha yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digelutinya, wirausaha sehebat apapun pasti akan menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu, penting sekali bagi seorang wirausaha untuk memiliki komitmen terhadap usaha dan pekerjaannya.

10. Selalu Mencari Peluang

Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.


C. Success Story ( Johnny Andrean )


Nama Johnny Andrean sudah sangat terkenal sebagai penata rambut atau hair stylish terkemuka di Indonesia dan salonnya Johnny Andrean Salon menjadi salah satu salon terbesar di Indonesia dan punya cabang berjumlah ratusan yang tersebar di kota-kota di Indonesia.

Johnny Andrean merupakan anak rantau dari Pulau Kalimantan. Ia lahir di Singkawang, Kalimantan Barat sekitar setengah abad yang lalu. Ia merupakan anak seorang pedagang hasil bumi dan juga pengelola salon. Keterampilan salon didapat dari ibunya.

Merantau Ke Jakarta dan Mendirikan Johnny Andrean Salon
 
Ingin hidup lebih baik, Johnny Andrean kemudian nekat untuk merantau ke Jakarta pada di akhir tahun 70an. Dengan bekal ilmu salon yang ia pelajari dari ibunya di Kalimantan, ia kemudian mencoba bertahan hidup dengan mendirikan sebuah salon kecil-kecil di tahun 1978 yang terletak di Jakarta Utara sembari terus belajar untuk menemukan model gaya rambut terbaru untuk pelanggannya.

Karena kepandaiannya dalam menata rambut dan keramahannya terhadap pelanggannya, lambat laun membuat usaha salon Johnny Andrean berkembang dengan pesat. Ia dikenal sebagai 'Si Tukang Keramas' karena kepandaiannya dalam menata model rambut dan memberikan model gaya rambut baru.

Dua tahun berselang, ia kemudian membuka cabang salonnya di bilangan Mangga Besar, kemudian salon ketiganya ia buka di kawasan Wahid Hasyim dan setelah itu di wilayah Kebayoran Baru yang semuanya berada di wilayah Jakarta.

Semakin berkembangnya Johnny Andrean Salon membuat ia kemudian aktif untuk merekrut karyawan yang kemudian dilatih hair stylish. Ia sendiri kadang turun tangan langsung mengajarkan karyawannya bagaimana cara perawatan rambut yang baik dan benar, baik itu cuci rambut, creambath, hingga potong rambut.

Untuk memperdalam pengetahuannya mengenai gaya rambut, ia kemudian pergi belajar ke Eropa seperti ke Vidal Sasson Academy London, Alexander de Paris, Tony and Guy Academi London hingga Trevor Sorbie Academi London. Dari situ ia kemudian banyak menemukan model gaya rambut baru yang disukai oleh pelanggannya.

Johnny Andrean juga mendirikan Johnny Andrean School & Training sebuah sekolah hair stylish yang kemudian lulusan sekolah ini akan ditempatkan di salon-salon Johnny Andrean sehingga menurut Johnny Andrean, ia bisa mendapatkan karyawan salon yang berkompeten dan juga loyal kepada perusahaan.

Bisa dikatakan setiap tahun Johhny Andrean selalu membuka cabang baru untuk Salonnya sehingga membuatnya semakin terkenal di kalangan hair stylish dan model di Indonesia. Puluhan Cabang Salon ia miliki, Namun di tahun 1998, sempat ditimpa musibah ketika kerusuhan tahun 1998 membuat 19 salonnya dijarah dalam waktu semalam.

Ia kemudian mencoba bangkit dengan menata kembali bisnis salonnya hingga kemudian lambat laun usahanya bangkit kembali. Jaringan salon Johnny Andrean terus menerus tumbuh hingga sampai saat ini berjumlah lebih dari ratusan jaringan bisnis salon Johnny Andrean.

Membuka Bisnis Roti BreadTalk di Indonesia
 
Setelah sukses dengan jaringan bisnis salon dan sekolah hair stylishnya, Johnny Andrean kemudian mencoba mengembangkan kemampuan bisnisnya di bidang lain yaitu dengan 
dibidang food and beverage. Di tahun 2003, Johnny Andrean meyakinkan jaringan roti terkenal asal singapura yakni Breadtalk dan kemudian membeli hak waralaba toko roti tersebut untuk dijual di Indonesia. Konsep penjualan Breadtalk yang ditawarkan oleh Johnny Andrean di Indonesia sangat cerdas. Ia mendesain gerai Breadtalk yang ada di mall terbuka dan konsumen dapat melihat secara langsung proses pembuatan roti tersebut sehingga memancing konsumen untuk berkunjung dan membeli rotinya.

Hasilnya, bisnis Breadtalk yang dirintis Johnny Di Indonesia laris manis. Hingga tahun 2007, ia berhasil membuka 35 jaringan waralaba roti Breadtalk di Indonesia dan terus berkembang sampai saat ini.

Johnny Andrean : Dari Bisnis Salon Kemudian Ke Bisnis Donat J.Co yang Sukses 

Setelah melihat sukses dengan Breadtalk, Johnny Andrean kemudian mencoba merintis bisnis food and beverage sendiri yaitu berbisnis donat, Saat ini banyak orang yang mengira bahwa J.Co merupakan waralaba donat dan kopi yang berasal dari luar negeri, namun kenyataannya, J.Co didirikan oleh Johnny Andrean pada bulan juni 2005.

Berawal dari hobi Jonny yang sering traveling keluar negeri, ia merasa donat yang biasa di jual di mall-mall banyak memiliki kelemahan dan kurang menjaga kualitas. hingga ia kemudian bermimpi​ dapat membuat donat yang lembut dan enak di lidah orang Indonesia.

Setelah traveling dari Eropa, Asia hingga ke Amerika, Johnny Andrean kemudian membuat mengambil konsep, bentuk dan rasa seperti di toko donat Amerika, untuk membuat donat ia menggunakan mesin modern dari adonan hingga selesai.

Bahkan bahan-bahan untuk donat J.Co, sebagian ia impor langsung seperti coklat dari belgia, susu dari selandia baru dan biji kopi ia datangkan dari kosta rika atau Italia.

Untuk konsep penyajiannya, ia mempelajarinya dari Eropa, kemudian untuk urusan display ia adopsi dari Jepang, sehingga bisa dikatakan bahwa J.Co merupakan gabungan dari beberapa konsep dari belahan dunia.

Johnny Andrean juga memiliki spesialis yang khusus menemukan atau mengembangkan donat atau minuman baru sehingga tidak membuat pelangganya menjadi bosan. Menurut Johnny Andrean terus berinovasi merupakan kunci untuk berkembang dan mendapatkan kepercayaan konsumen.
Sehingga ketika J.Co resmi dibuka tahun 2005, ia terus mendapatkan sambutan yang luar biasa dari konsumennya. Dan sampai saat ini, gerai waralaba J.Co milik Johnny Andrean telah tumbuh dan mencapai ratusan gerai yang tersebar di mall-mall maupun pusat perbelanjaan di kota-kota di Indonesia.

Berikut ini adalah bisnis atau waralaba yang ditekuni Johnny Andrean :

( Salon Johnny Andrean di Margo City )
( Toko Roti BreadTalk di Margo City )

( Cafe J.Co di Margo City )


Sumber :
https://www.google.co.id/amp/s/guncitorvum.wordpress.com/2014/01/26/bab-1-mengidentifikasi-sikap-dan-perilaku-wirausahawan/amp/
http://shadowsky-network.blogspot.co.id/2015/01/20-karakteristik-wirausaha-kewirausahaan.html?m=1
http://www.biografiku.com/2016/09/biografi-dan-profil-johnny-andrean-sosok-di-balik-suksesnya-jco-dan-breadtalk.html?m=1

Sunday, April 23, 2017

Tugas 3 kepemimpinan dalam perusahaan

Definisi Kepemimpinan

Menurut Hasibuan (2006) menjelaskan bahwa Definisi Pimpinan  adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinanya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan. Dari defenisi tersebut di atas dapat diambil implikasi sebagai berikut : 
  1. Kepemimpinan menyangkut orang lain dalam hal ini bawahan atau pengikut, tanpa bawahan semua kualitas kepemimpinan menjadi tidak relevan. 
  2. Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang antara pimpinan dan anggota kelompok. Dalam hal ini, pemimpinan mempunyai wewenang dalam mengarahkan pekerjaan untuk tercapainya tujuan. 
  3. Pimpinan harus mampu mengendalikan orang-orang dalam organisasi agar perilaku mereka sesuai dengan perilaku mereka sesuai dengan perilaku yang diinginkan oleh pimpinan. 
Hasibuan (2006)

Pentingnya kepemimpinan dalam perusahaan

Menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu:
1) Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam tindakan atau aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang dipimpinya.
2) Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijakan pemimpin.

Hadari Nawawi (1995:74)

Fungsi kepemimpinan dalam perusahaan
Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:
1. Fungsi Instruktif.
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.
2. Fungsi konsultatif.
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.
3. Fungsi Partisipasi.
Dalam menjaiankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.
4. Fungsi Delegasi
Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuay atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah kepercayaan ssorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang diri.
5. Fungsi Pengendalian.
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalam melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.

Hadari Nawawi (1995:74)

Gaya kepemimpinan & Implikasi pada perusahaan
Menurut Dharma (2003) terdapat  4 (empat) gaya kepemimpinan yang terdiri atas: 
1.  Kepemimpinan Instruksi 
Gaya kepemimpinan yang sifatnya instruktif  dinamakan gaya bos karena gaya ini terutama dicirikan oleh komunikasi satu arah. Dengan gaya ini, pemimpin membatasi peranan bawahan dan memberitahu mereka tentang apa, bagaimana, dan dimana melakukan pekerjaan. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dilakukan pemimpin,  bawahan hanya melaksanakan tugas seperti yang telah diinstruksikan pemimpin. 

2.  Kepemimpinan Konsultasi 
Gaya kepemimpinan yang sifatnya konsultatif dapat disebut sebagai gaya dokter karena dengan gaya ini pemimpin banyak memberikan arahan dan mengambil hampir semua keputusan. Pemimpin mengambil keputusan dan berusaha menjual gagasan keputusannya kepada bawahannya. Pada saat yang sama pemimpin telah mulai membuka komunikasi dua arah dengan menyimak gagasan bawahan. Sekalipun demikian, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan masih dilakukan pemimpin. 

3.  Kepemimpinan Partisipasi 
Gaya kepemimpinan yang bersifat partisipatif dapat dinamakan sebagai gaya konsultan karena pemimpin mengikutsertakan bawahan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Dengan menerapkan gaya ini, pemimpin dan bawahannya bertukar pikiran dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Disamping itu, komunikasi dua arah ditingkatkan dan pemimpin lebih banyak mendengarkan dengan aktif. Pemimpin tidak lagi memberikan instruksi yang terinci. 

4.  Kepemimpinan Delegasi 
Gaya kepemimpinan yang sifatnya mendelegasi dapat disebut dengan gaya bebas karena pemimpin dan bawahan hanya mendiskusikan batasan masalah bersama-sama hingga tercapai kesepakatan. Selanjutnya, proses pengambilan keputusan di delegasi kepada bawahan. Sekarang bawahanlah yang mengambil keputusan pelaksanaan pekerjaan. Dengan gaya ini pemimpin memberi kesempatan luas bagi bawahan untuk melaksanakan tugasnya.

Dharma (2003)

Sumber :
http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-kepemimpinan-peran-gaya.html?m=1
https://www.google.co.id/amp/s/blingjamong.wordpress.com/2014/02/07/kepemimpinan-fungsi-tanggung-jawab-dan-ciri-pemimpin/amp/